Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....

Balai Belajar Masyarakat (BBM) mengajak belajar dan terus belajar.

Rabu, 12 Oktober 2011

MOTIVASI BERPRESTASI (3)

Oleh : Sudiharto, SKp.,M.Kes

 


KONSEP DIRI

Salah satu kriteria kesuksesan dalam membina hubungan dengan orang lain adalah bagaimana kita mengetahui siapa diri kita (who am I ?) khususnya dalam hubungannya dengan orang lain di mana mereka terlibat di dalamnya. Secara umum konsep diri didefinisikan sebagai pandangan dan perasaan individu tentang dirinya yang mencakup : komponen kognitif dan afeksi.
Komponen kognitif disebut sebagai 'citra diri' (self image) sedangkan komponen afektif disebut dengan 'harga diri' (self esteem). Contoh pernyatan berikut : "saya ini orang bodoh" adalah sebagai komponen kognitif, sedangkan komponen afektifnya adalah "saya malu sekali karena saya menjadi orang bodoh". Kedua komponen tersebut sangat berpengaruh pada pola hubungan dengan orang lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu : orang lain dan kelompok rujukan.
1.   Orang lain
Dalam hubungannya dengan orang lain, jika kita diterima, dihormati dan disenangi orang karena keadaan diri kita, maka kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya bila orang lain selalu meremehkan kita, menyalahkan kita dan menolak kita, maka kita akan cenderung tidak menyenangi diri kita. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang dinilai baik oleh orang lain (orang yang terdekat) cenderung mempunyai konsep diri yang baik pula. Konsep diri bukan merupakan fakta yang dibawa sejak lahir, tetapi merupakan faktor yang dapat dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dalam hubungannya dengan individu lain.
2.   Kelompok Rujukan
Dalam pergaulan bermasyarakat, kita menjadi anggota berbagai kelompok masyarakat.  Setiap kelompok akan mempunyai norma-norma tertentu yang harus dipatuhi oleh anggota kelompoknya. Ada kelompok yang secara emosional mengikat kita dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita.  Kelompok rujukan ini merupakan kelompok yang dapat mengarahkan perilaku para anggota kelompoknya. Kalau kita menjadikan kelompok Ikatan Dokter Indonesi (IDI) menjadi kelompok rujukan kita, maka norma-norma dalam IDI menjadi ukuran dan acuan perilaku kita.
Konsep diri berarti ramalan yang dipersiapkan untuk diri sendiri atau dapat menggambarkan secara obyektif diri individu sebagaimana diramalkan; karena ketika seseorang membentuk konsep dirinya, maka berarti ia mendefinisikan dirinya dan membuat janji bahwa ia akan melanjutkan menjadi dirinya seperti sekarang atau seperti yang lalu.  
Hal tersebut menunjukkan bahwa penghargaan terhadap dirinya dapat menentukan bagaimana seseorang bertindak dalam hidupnya. Bila seseorang berfikir bahwa ia mungkin gagal, maka sebenamya ia mempersiapkan dirinya untuk gagal, sebaliknya bila berfikir akan berhasil dan sukses, maka berarti ia mempersiapkan diri untuk berhasil dan sukses.

KEMAMPUAN DIRI DAN BERFIKIR KREATIF
Orang yang selalu produktif biasanya berkaitan dengan kemampuannya dalam berfikir dan berkreativitas. Kita cenderung menyukai orang-orang yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari pada kita atau lebih berhasil dalam kehidupannya. Tim sepak bola dipuja ketika timnya menang mengalahkan lawannya dan dicaci maki ketika kalah. Orang-orang yang sukses dalam bidang apapun baik profesional maupun non profesional pada umumnya mendapat simpati orang banyak.  
Hasil penelitian Aronson menunjukkan bahwa terdapat 4 kondisi orang berkemampuan yaitu :
1.    Orang yang memiliki kemampuan tinggi dan berbuat salah;
2.    Orang berkemampuan tinggi tetapi tidak berbuat salah;
3.    Orang yang memiliki kemampuan rata-rata dan berbuat salah;
4.    Orang yang berkemampuan rata-rata dan tidak berbuat salah

Orang yang yang memiliki kemampuan tinggi dan berbuat salah dinilai yang 'paling menarik' dan 'paling disukai', sedangkan orang yang memiliki kemampuan rata-rata dan berbuat salah dinilai paling 'tidak menarik' dan 'paling tidak disukai'. Orang sempurna tanpa kesalahan adalah orang yang disukai nomor dua dalam hal daya tarik; sedangkan orang biasa yang tidak berbuat salah menduduki nomor tiga. 
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa jika anda cerdas, tampan/cantik dan serba bisa usahakan supaya jangan terlalu sempurna, tunjukkan sisi kelemahan anda, karena jika anda sangat sempurna, maka anda bukanlah 'man' atau 'women' tetapi 'superman' atau 'superwomen'.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang yang cerdas atau pandai adalah kreatif, sementara yang lain tidak; hal ini memberikan implikasi bahwa kreativitas sebagai Suatu kemungkinan atau peluang yang terbuka untuk setiap orang yang mana merupakan ekspresi dari kepribadian yang dapat dikembangkan. Kreativitas adalah sesuatu yang dapat dipelajari, oleh karena itu setiap individu dapat belajar menjadi kreatif atau setiap orang pada dasarnya dapat menjadi individu kreatif.

www.bbpkjakarta.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar