Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....
Balai Belajar Masyarakat (BBM) mengajak belajar dan terus belajar.
Minggu, 30 Oktober 2011
Jangan Berlebihan Tidur, Berbahaya!
Bagaimana tidur kamu hari ini? Merasa kurang atau berlebih?
Sulit tidur atau insomnia memang tidak baik untuk kesehatan. Tapi kalau kelebihan tidur, atau istilahnya oversleeping (disebut juga hipersomnia) ternyata juga tak baik untuk tubuh kita. Nah, apa saja penyebab seseorang terkena oversleeping atau hipersomnia?
1. Sleep apnea, jenis gangguan tidur di mana orang berhenti bernapas untuk sesaat ketika tidur dan dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan tidur karena membuat siklus tidur normal terganggu. Penderita akan merasa lelah dan lemas meski telah tidur selama 10 jam. Gangguan pernapasan mulai terjadi karena dinding tenggorokan cenderung berhenti beraktivitas, sementara individu sedang dalam kondisi bersantai (tidur). Akibatnya, aliran udara di dalam tubuh berhenti dan seketika individu tersebut terbangun untuk bernapas.
Kamis, 27 Oktober 2011
Satu Dunia Tak Akan Pernah Cukup
Oleh : Erna Suminar
“Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua, namun tidak cukup untuk memenuhi keinginan segelintir kecil manusia yang serakah,” kata Mahatma Gandhi. Kalimat itu mengingatkan pada cerita yang ditulis oleh Stephen R.Covey dalam buku 7 Habits yang sangat populer:
“Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua, namun tidak cukup untuk memenuhi keinginan segelintir kecil manusia yang serakah,” kata Mahatma Gandhi. Kalimat itu mengingatkan pada cerita yang ditulis oleh Stephen R.Covey dalam buku 7 Habits yang sangat populer:
Pada suatu hari, ada seorang petani miskin menemukan sebutir telur emas yang berkilau di sarang angsa peliharaannya. Pada mulanya ia berpikir ini pasti semacam tipuan. Tetapi ketika ia akan membuangnya, ia berpikir-pikir lagi dan membawanya pulang untuk memeriksanya.
Telur ini ternyata emas murni. Si Petani tidak dapat percaya akan keberuntungannya. Ia semakin tidak percaya ketika pada hari berikutnya pengalaman tersebut berulang kembali. Hari demi hari, ia bangun dan bergegas menuju sarang dan menemukan satu lagi telur emas. Ia menjadi sangat kaya; semua ini kelihatannya seperti mustahil menjadi kenyataan.
Namun ketika ia bertambah kaya, muncul keserakahan. Ia tidak sabar menunggu hari demi hari untuk mendapatkan telur emas tersebut, akhirnya petani memutuskan untuk membunuh sang angsa, dan meraup emas sekaligus. Tidak ada telur emas lagi. Si petani telah menghancurkan angsa yang menghasilkan telur-telur tersebut.
Minggu, 23 Oktober 2011
Orang Jepang Tak Bisa Bilang “Tidak”
Oleh : Junanto Herdiawan
Tinggal di Jepang membuat saya belajar banyak tentang aspek-aspek personal dan kultural dari masyarakat Jepang. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah adanya kemiripan budaya antara orang Jepang dan orang Jawa. Saya kerap berkata pada teman-teman Jepang bahwa “Japanese are like Javanese”.
Tentu kemiripan yang saya cermati ini berlaku terbatas dari pengamatan sehari-hari. Bukan dilandasi oleh kajian mendalam tentang antropologi, sosiologi, maupun riset ilmiah lainnya. Namun, seperti yang diajarkan oleh salah satu dosen saya, Romo Magnis Suseno, pencermatan saya lebih dilatarbelakangi oleh konsep etika yang nampak dalam keseharian.
Orang Jepang dan orang Jawa memiliki nilai, etika, dan budaya yang mirip di beberapa aspek. Hal tersebut mungkin ditentukan pula oleh aspek geografis (geographical determinism) Jepang dan Jawa yang hampir sama. Dahulu, masyarakat Jepang dan Jawa adalah masyarakat pertanian. Mereka tinggal di wilayah kepulauan yang kontur tanahnya sama, didominasi oleh sawah dan pegunungan.
Membangun Masyarakat Cerdas
sumber - http://fasilitator-masyarakat.org
Miskin adalah suatu permasalahan yang meresahkan. Permasalahan ini menjadi persoalan dunia, dimana MDGs mencoba memberikan solusi untuk menangani permasalahan ini. Dengan adanya arahan seperti itu diharapkan penanganan masalah kemiskinan ini menjadi lebih fokus dan diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Jangan Beri Ikan, Tapi Beri Kail
Hal ini sering kita dengar ketika seorang fasilitator mencoba membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membiasakan diri untuk meminta bantuan. Masyarakat biasanya menjadi sangat manja, mudah meratap dan gampang putus asa. Dampak negatifnya terjadi kecemburuan sosial yang berujung pada menigkatnya angka kriminalitas, angka depresi dan lainnya. Sehingga menjadi generasi yang tidak berguna.
Pendapat itu ada benarnya, tapi juga kurang tepat bila dihubungkan dengan sekelompok masyarakat yang sedang kelaparan dan hampir mati, atau masyarakat yang sedang kena bencana dan mengalami trauma dan depresi yang berat dimana sedang meratap karena kehilangan anggota keluarga dan materinya. Tanggung jawab pemerintah bila hal itu terjadi memang harus segera memberi ikan bukan kail.
Rabu, 19 Oktober 2011
Khawatir Kanker, Taiwan Akan Larang Ponsel di Sekolah
Taiwan akan mempertimbangkan pelarangan ponsel atau telepon genggam di sekolah menyusul adanya peringatan kesehatan bahwa ponsel berpeluang meningkatkan risiko kanker. Hal tersebut diungkapkan pemerintah Taiwan pada Rabu (8/6).
Kementerian Pendidikan Taiwan berencana menyelenggarakan pertemuan antarpara ahli dan perwakilan sekolah untuk membahas masalah tersebut setelah beberapa anggota parlemen menyerukan untuk mengeluarkan larangan. "Waktu diskusi belum ditetapkan," kata seorang pejabat kepada AFP.
Kementerian Pendidikan Taiwan berencana menyelenggarakan pertemuan antarpara ahli dan perwakilan sekolah untuk membahas masalah tersebut setelah beberapa anggota parlemen menyerukan untuk mengeluarkan larangan. "Waktu diskusi belum ditetapkan," kata seorang pejabat kepada AFP.
Selasa, 18 Oktober 2011
Memupuk Semangat Belajar
sumber - http://bimba-aiueo.com
Ada sejuta definisi tentang hakikat belajar, tetapi secara awam saja kita boleh mengatakan bahwa belajar adalah usaha manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan sosial sebaik- baiknya. Usaha itu dicapai antara lain dengan menyerap dan kemudian menanamkan sebanyak mungkin nilai dan pengetahuan yang kita miliki sendiri. Dan karena tujuannya adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan sebaik-baiknya, maka tidak heran kalau dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses berkesinambungan yang dilakukan sepanjang hidup.
Segala sesuatu bila sudah menjadi kebiasaan akan terasa ringan. Demikian juga dengan kebiasaan belajar di rumah. Karenanya penting sekali diusahakan agar belajar dapat menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari (kecuali pada hari-hari libur) dengan gembira.
Melatih kebiasaan belajar membutuhkan suasana yang menyenangkan. Dalam pengertian yang paling sederhana, kita akan melihat bahwa anak-anak tidak akan senang diperintah, dipaksa, dibentak, apalagi diancam dengan hukuman supaya mau belajar.
Rabu, 12 Oktober 2011
MOTIVASI BERPRESTASI (3)
Oleh : Sudiharto, SKp.,M.Kes
KONSEP DIRI
Salah satu kriteria kesuksesan dalam membina hubungan dengan orang lain adalah bagaimana kita mengetahui siapa diri kita (who am I ?) khususnya dalam hubungannya dengan orang lain di mana mereka terlibat di dalamnya. Secara umum konsep diri didefinisikan sebagai pandangan dan perasaan individu tentang dirinya yang mencakup : komponen kognitif dan afeksi.
Komponen kognitif disebut sebagai 'citra diri' (self image) sedangkan komponen afektif disebut dengan 'harga diri' (self esteem). Contoh pernyatan berikut : "saya ini orang bodoh" adalah sebagai komponen kognitif, sedangkan komponen afektifnya adalah "saya malu sekali karena saya menjadi orang bodoh". Kedua komponen tersebut sangat berpengaruh pada pola hubungan dengan orang lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu : orang lain dan kelompok rujukan.
MOTIVASI BERPRESTASI (2)
Oleh : Sudiharto, SKp.,M.Kes
MOTIVASI PENGEMBANGAN KARIER
Salah salu pertanyaan yang perlu dijawab dalam upaya pengembangan karier di tempat kerja adalah mengapa beberapa karyawan dapat berusaha / bertindak / berbuat lebih baik dari yang lain? Salah satu jawabannya adalah karena adanya perbedaan di antara mereka dalam tingkal motivasinya dalam berprestasi, sehingga ada sebagian yang berhasil dengan predikat unggul dan sebagian lain tidak.
Di samping motivasi berprestasi yang dapat mempengaruhi dalam upaya pengembangan karir seseorang, juga terdapat motivasi lain yang cukup penting, yaitu motivasi berafiliasi dan motivasi berkuasa.
MOTIVASI BERPRESTASI (1)
Oleh : Sudiharto, SKp.,M.Kes
Motivasi Berprestasi merupakan bekal untuk meraih sukses. Sukses berkaitan dengan perilaku 'produktif dan selalu memperhatikan / menjaga 'kualitas' produknya. Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang inheren yang merupakan faktor pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan tersebut setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda, dan dengan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, diharapkan hambatan-hambatan tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang dinginkan dapat diraih.
Dengan memiliki motivasi berprestasi maka akan muncul kesadaran bahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan (perilaku produktif dan selalu memperhatikan kualitas) dapat menjadi sikap dan perilaku permanen pada diri individu. Motivasi berprestasi akan dapat mendobrak building block ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup sehingga mencapai kesuksesan.
Senin, 10 Oktober 2011
Bila Distorsi Pikiran Curiga Itu Menetap
Oleh : Inu Wicaksana
Ia selalu merasa dirinya dimata-matai oleh sekelompok orang, ada sekelompok orang yang ingin mencelakakan dia dan membentuk suatu sindikat yang mengikuti dia kemanapun ia pergi, memasang monitor di pohon di luar kamarnya sehingga ia selalu resah hidupnya, tulis Ny Ls seorang dosen yang mengkonsultasikan adik kandungnya, Rik, 27 tahun, pada rubrik kita ini. Orang tua Rik bercerai sejak 7 tahun lalu dan bapaknya kawin lagi. Rik, meski ikut ibunya, selalu menyalahkan ibunya sebagai penyebab perceraian itu dan mulai menyendiri dari pergaulan. Ia bisa menyelesaikan studinya di fakultas teknik dengan susah payah karena curiga dosen-dosennya.
Rik kemudian bekerja ikut pamannya di Surabaya, tapi disanapun ia merasa ada orang-orang yang memata-matainya dan ingin menjatuhkannya sehingga akhirnya ia tak masuk kerja dan kembali ke rumah ibunya di Jogya. Ny.Ls sendiri setelah selesai kuliah, menikah dan ikut suami sebagai dosen di Jakarta. Rik pun mencoba cari kerja ikut kakaknya di Jakarta. Tapi baru tiga bulan ia bekerja di satu perusahaan mobil, kecurigaan pada rekan-rekan kerjanya muncul kembali.
Dalam pikirannya orang-orang itu tahu permasalahan keluarganya di Jogya dan mereka berusaha menjatuhkannya. Meski kerjanya baik, perusahaan akhirnya mengeluarkannya karena Rik tidak masuk kerja dan kembali ke Jogya tanpa pamit. Ia menganggur saja di rumah, mengisolasi diri karena curiga pada tetangga dan teman-temannya. Rik mengisolasi diri di kamarnya. Sejak dulu ia masih menerima bantuan untuk hidup dari bapaknya meski ia juga membenci bapaknya. Rik tak pernah mau diajak ke psikolog atau psikiater karena ia tak merasa dirinya terganggu dan menurutnya orang-orang disekitarnyalah yang salah dan sakit jiwa.
Kamis, 06 Oktober 2011
Rahasia Pebisnis Sukses Itu Kematian
Hari ini, Kamis 6 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia. Steve Jobs adalah salah satu pendiri dan sekaligus pemilik Apple Inc, yang baru saja merilis produk terbaru iPhone 4S. Berikut kami posting tulisan Abdul Muaz tentang Steve Jobs.
********
Ia pengusaha dunia ternama. Dan kematian adalah guru bisnisnya. Sesuatu yang gelap itu ternyata salah satu inspirasinya. Bukan ilmu manajemen, bukan pula seminar-seminar motivasi bisnis, apalagi sejumlah seminar entrepreneurship yang selalu marak.
Riwayat pendidikannya? Sungguh malang. Pengusaha yang kini berusia 56 tahun itu hanya mengenyam bangku kuliah pada semester pertama di sebuah universitas di negeri Abang Sam, USA. Ia drop-out [keluar] dari kampusnya, Reed College, Ortega. Ia memilih mempelajari dan mengerjakan apa yang ia sukai sendiri. Dan ia sukses, dan ia menjadi ikon dunia.
Ia, tak lain, adalah Steve Jobs, CEO Apple Inc., sebuah perusahaan komputer terkemuka yang logonya sebuah apel gerowak. Nah, salah satu inspirasi terbesar yang membuat dirinya di puncak kesuksesan adalah kematian. Agar Anda tidak penasaran, mari saya kutipkan kunci suksesnya itu.
Selasa, 04 Oktober 2011
Belajar Setia dari Hachiko
Oleh : Jimmy Bonang
Cerita seekor anjing jenis Akita Inu bernama Hachiko memang sudah melegenda di seluruh dunia. Kisahnya yang mengharu biru dan juga penuh dengan pengorbanan membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat didunia tentang arti sebuah kesetiaan dan pengorbanan. Kisah Hachiko yang setia menunggu tuannya sampai ia mati membuat pemerintah Jepang membuatkan patung berbentuk mirip Hachiko untuk mengenang arti sebuah kesetian.
Hachiko tinggal bersama seorang profesor tua bernama Hidesamuro Ueno di kota Shibuya. Karena hanya tinggal berdua membuat hubungan mereka sangat dekat. Sang profesor bekerja sebagai dosen disebuah perguruan tinggi. Setiap pergi bekerja, Hachiko sangat setia untuk mengantarkan sang profesor ke stasiun kereta dan juga setia menunggunya di stasiun kereta tanpa beranjak ketempat lain pun. Hachiko setia melakukan hal tersebut setiap hari tanpa bosan.
Senin, 03 Oktober 2011
Berpikir Positif dan Kesehatan Jasmani dan Rohani
Oleh : Muhadzib Al Muwafiq
Pada dasarnya berfikir secara jernih dan bersih akan dapat membawa pada pola kehidupan seseorang yang tenang dan lurus serta langkah hidup yang dijalaninya akan terasa indah dan penuh kabahagiaan. Sebaliknya seseorang yang dalam hidupnya selalu berfikir negative, maka dalam kehidupan sehari-hari akan mengalami kehidupan yang nervous, penuh kebimbangan, mudah putus asa, dan menjalani kehidupan dengan perasaan tidak pasti.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hidup seseorang adalah hasil dari bagaimana dia berfikir (saya berfikir, maka saya hidup). Seseorang tidak akan mengalami kehidupan yang indah dan damai bila dalam kehidupan sehari-hari di dalam kepalanya di isi dengan fikiran-fikiran yang tidak sehat (fikiran sedih dan susah), dan sebaliknya dengan berfikir secara sehat maka kehidupan seseorang akan sehat pula.
Sabtu, 01 Oktober 2011
Dahsyatnya Efek Pujian
Oleh : Laura Khalida
Contohnya Mike Tyson. Pada suatu acara Oprah di Metro TV, Tyson tampil berbeda dari Tyson yang lalu. Dia menyesali perbuatan masa lalunya yang penuh kekerasan dan perbuatan pelecehan seksualnya dulu. Sayang saya nggak nonton episode pertama, namun di episode kedua itu, Oprah kembali mengundang Tyson tampil atas permintaan Hollyfield, yup petinju yang pernah digigit telinganya oleh Tyson. Mereka tampil damai di acara itu, saling mencurahkan perasaan masing-masing.
Langganan:
Postingan (Atom)