Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....

Balai Belajar Masyarakat (BBM) mengajak belajar dan terus belajar.

Rabu, 12 Oktober 2011

MOTIVASI BERPRESTASI (2)

Oleh : Sudiharto, SKp.,M.Kes


MOTIVASI PENGEMBANGAN KARIER

Salah salu pertanyaan yang perlu dijawab dalam upaya pengembangan karier di tempat kerja adalah mengapa beberapa karyawan dapat berusaha / bertindak / berbuat lebih baik dari yang lain? Salah satu jawabannya adalah karena adanya perbedaan di antara mereka dalam tingkal motivasinya dalam berprestasi, sehingga ada sebagian yang berhasil dengan predikat unggul dan sebagian lain tidak. 
Di samping motivasi berprestasi yang dapat mempengaruhi dalam upaya pengembangan karir seseorang, juga terdapat motivasi lain yang cukup penting, yaitu motivasi berafiliasi dan motivasi berkuasa.
Motivasi Berprestasi
Hasil penelitian Mc Cleland menunjukkan bahwa orang-orang yang berprestasi (berhasil dengan predikat unggul) mempunyai profil / karakteristik antara lain:
(1)     Pada umumnya menghindari tujuan prestasi yang mudah dan sulit, mereka sebenamya lebih memilih tujuan yang moderat yang menurut mereka akan dapat diwujudkan atau diraih;
(2)     Lebih menyukai umpan balik langsung dan dapat diandalkan mengenai bagaimana mereka berprestasi;
(3)      Menyukai tanggung jawab pada pemecahan masalah.
Orang-orang yang memiliki profil / karakteristik sebagaimana tersebut diatas tidak terlalu peduli atau menghiraukan orang lain.  Baginya yang panting adalah bagaimana caranya ia dapat mencapai suatu prestasi dengan predikat unggul dibandingkan dengan yang lain. 
Keinginan untuk memperoleh atau mencapai sesuatu yang lebih baik dari yang lain adalah merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga ia akan terdorong untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya tersebut. Kerangka berpikir orang-orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah bagaimana usaha / perjuangan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu prestasi yang unggul.
Untuk pengembangan karier (di tempat kerja) tidak cukup hanya mengandalkan pada tingginya motivasi berprestasi, tetapi juga diperlukan motivasi berafiliasi dan motivasi berkuasa.
Motivasi Berafiliasi
Motivasi berafiliasi adalah dorongan untuk mencari hubungan keakraban, santai dan keharmonisan dengan orang-orang lain di lingkungannya. Baginya hubungan yang akrab, santai dan harmonis dengan orang lain merupakan tujuan utama dan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Orang-orang yang mempunyai motivasi berafiliasi tinggi biasanya dapat menjadi seorang teman yang baik dan mempunyai banyak teman, karena ia selalu hangat, toleran dan sangat perhatian / peduli pada orang lain (empati).
Motivasi Berkuasa
Motivasi berkuasa adalah dorongan untuk ingin menguasai atau mendominasi orang lain dalam suatu hubungan sosial di masyarakat. Orang yang mempunyai motivasi berkuasa yang tinggi biasanya cenderung berperilaku otoriter, yang penting bagaimana caranya agar bisa menguasai / menggerakkan orang lain, sehingga orang lain kagum pada dirinya. Ada kepuasan tersendiri bila ia dapat bertindak dan berkuasa atas orang lain.
Ketiga jenis motivasi tersebut di atas kiranya sangat diperlukan dalam membina pengembangan karier, hanya kadarnya berbeda, tergantung situasi dan kondisi masyarakat di lingkungannya. Ke-tiga motivasi tersebut ada pada diri setiap orang dan biasanya hanya satu yang dominan, dan akan nampak dalam perilaku keseharian.   
Untuk mengetahui tinggi rendahnya suatu jenis motivasi yang dimiliki oleh seseorang digunakan instrumen psikologi yang dapat mengindikasikan bahwa seseorang mempunyai tingkat motivasi berprestasi/berafiliasi/berkuasa tinggi atau rendah.
(bersambung)
  www.bbpkjakarta.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar