Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....

Balai Belajar Masyarakat (BBM) mengajak belajar dan terus belajar.

Senin, 28 November 2011

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA

Oleh : Supratman Zakir, M. Pd., M. Kom


A.       PENDAHULUAN

Setiap individu dalam masyarakat merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk mendukung dan melancarkan kegiatan pembangunan dalam masyarakat tersebut. Manusia sebagai individu, sebagaimana kodratnya memiliki sifat baik maupun buruk. Sifat-sifat yang kurang baik inilah perlu dibina dan dirubah sehingga melahirkan sifat-sifat yang baik lalu dibina dan dikembangkan. Proses perubahan dan pembinaan tersebut disebut dengan pendidikan.

Melalui pendidikan, manusia diharapkan menjadi individu yang mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk secara mandiri meningkatkan taraf hiudupnya baik lahir maupun bathin serta meningkatkan peranannya sebagai individu/pribadi, warga masyarakat, warga Negara dan sebagai khalifah-Nya.


B.       PENDIDIKAN

Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas dari sudut pandang serta pendekatan yang digunakan. Untuk melihat pendidikan secara utuh maka diperlukan suatu pendekatan system, sehingga pendidikan dilihat secara menyeluruh dan tidak lagi parsial atau pragmatis.

Pendidikan merupakan suatu proses, dimana proses tersebut dapat berlangsung dimana dan kapan saja, tidak hanya dalam lingkungan yang formal seperti di sekolah atau kampus karena pendidikan tidak hanya sekolah atau kuliah. Perkembangan seseorang mulai dari kecil, remaja sampai dewasa, di sekolah, di masyarakat dan di rumah merupakan proses pendidikan yang menyeluruh.

Menurut Pannen (2001 : 1) pendidikan digambarkan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari subsistem-subsistem dan membentuk satu sistem yang utuh. Sistem pendidikan ini memperoleh input dari masyarakat dan lingkungan serta akan memberikan output bagi masyarakat dan lingkungan tersebut.

Sedangkan menurut UU SPN No. 20 Tahun 2003, Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

C.        MASYARAKAT MODERN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengakibatkan munculnya perubahan dalam masyarakat. Semakin maju perkembangan dalam masyarakat maka semakin banyak pula keperluan yang harus dipenuhi.

Masyarakat modern dalam lingkungan kebudayan ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi untuk menghadapi keadaan sekitarnya. Menurut R. Tilaar (1979 : 17), ada beberapa indicator masyarakat modern dan disimpulkan oleh penulis (kelompok) sebagai berikut :
1. Saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan dengan tujuan menciptakan perubahan secara timbal balik
2.    Usaha untuk mengeksplorasi lingkungan dalam rangka  untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ditimbulkan dari lingkungan itu sendiri
3.    Dorongan rasa ingin tahu dan ingin mengatasi tantangan-tantangan menyebabkan manusia ingin menguasai lingkungan
4.    Berpikir lebih objektif dan rasional
5.    Selalu berusaha untuk memahami semua gejala yang dihadapi dan bagaimana mengorganisasikannya sehingga kehidupannya lebih baik

Dalam masyarakat modern segala sesuatu diusahakan atau dikerjakan dengan sungguh-sungguh serta rasional sehingga menyebabkan selalu timbul pertanyaan dalam masyarakat apakah kegunaan sesuatu bagi usaha menguasai lingkungan sekitarnya.

Akibat dari kehidupan tersebut, maka akan timbul sikap dalam masyarakat modern, diantaranya :
1.    Terlalu percaya dengan peralatan dan teknik yang berjalan secara mekanis sebagai satu hasil pemikiran manusia (Ilmu pengetahuan). Dalam hal ini masyarakat tergolong dalam paham positivisme
2.    Berbuat dan bertindak sesuai dengan rencana yang terperinci sehingga tidak jarang manusia dikendalikan oleh rencana yang disusunnya.
3.    Timbul rasa kehilangan orientasi dan jati diri yang dapat melemahkan kehidupan bathin dan keagamaan.

Tanpa disadari masyarakat modern semakin tergantung pada alat dan teknologi yang diciptakan untuk menguasai dunia sekitarnya. Tidak jarang mereka kehilangan identitas karena sudah dikuasai oleh mekanisme yang mereka ciptakan sehingga mereka hidup tanpa jiwa dan tanpa kekuasaan.

Dalam masyarakat modern (komplek – penduduk rapat) kompleksitas dan kerapatan pendudukak yang tinggi membuat mereka kurang sensitive terhadap emosional mereka  apalagi masalah keagamaan mereka. Mereka cenderung ragu-ragu dalam memilih kepercayaan (Imran Manan : 1989 : 53).

Yang paling fundamental dalam masyarakat modern adalah kepercayaan akan kemajuan ilmu pengetahuan. Bagi mereka, masa depan bersifat terbuka. Mereka percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki dengan penggunaan sain dan teknologi.

Beberapa akibat dari kehidupan masyarakat modern adalah mereka terasing secara kehidupan social yang disebabkan oleh pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan.

D.       MASYARAKAT  SEDERHANA (TRADISIONAL)

Sikap berpikir subjektif yang menyatukan dirinya dalam memahami gejala yang timbul merupakan salah satu ciri masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sederhana. Masyarakat sederhana (tradisional) masih bersikap untuk berpikir secara massif (pola pikir yang tidak objektif dan rasional) untuk menganalisis, menilai dan menghubungkan suatu gejala dengan gejala yang lain.

Manusia yang hidup tradisional (sederhana) biasanya masih ditandai dengan sikap berpikir analogis dengan mengadakan generalisasi, penggunaan waktu secara subjektif serta kurang mengenal waktu secara fisik.

Masyarakat sederhana menurut Robert Redfield dalam Imran Manan (1983 : 52) mengistilahkannya dengan “Folk Sociaty” yaitu masyarakat yang kecil, homogen, sangat terintegrasi, terasing, solidaritas kelompok yang tinggi, pembagian kerja yang sederhana, sebagian anggota masyarakat memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap dan aktivitas dari seluruh anggota masyarakat.

Komunitas masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cendrung untuk berubah sangat lambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar