Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....

Balai Belajar Masyarakat (BBM) mengajak belajar dan terus belajar.

Jumat, 04 November 2011

Membuat Protein Darah dari Beras

Oleh Ditto Pappilanda

Protein yang terdapat dalam darah ternyata sudah bisa dibuat tiruannya. Bahan bakunya adalah eks trak beras. Hal ini diakui Universitas Wuhan di Cina dan rekannya, Dewan Riset Nasional Kanada dan Pusat Geonomics Fungsional di Universitas Albany, New York, Amerika Serikat. 

Albumin adalah sejenis protein yang ditemukan dalam darah manusia. Zat ini dapat digunakan untuk mengobati luka bakar, traumatic shock, dan penyakit hati. Ketika diekstrak dari biji beras, “Protein secara fisik dan kimia setara dengan serum albumin manusia atau HSA,” tulis penelitian di Amerika Serikat yang diterbitkan oleh Prosiding National academy of Sciences yang dimuat AFP.

Albumin berada di dalam darah dan berfungsi mengatur keseimbangan air dalam sel, memberikan gizi pada sel, dan mengeluarkan produk buangan. Selain itu, albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan cairan dalam tubuh. Tubuh kita terdiri atas 60 persen albumin.

Karena dibuat oleh hati, maka kekurangan serum albumin dapat menyebabkan dari penyakit hati kronis, ginjal, saluran cerna kronis, dan infeksi tertentu. Temuan ini akan membuat terobosan dalam produksi HSA yang biasanya ditemukan dari donor darah manusia.


Permintaan protein darah sekitar 500 ton darah per tahun di seluruh dunia. Sedangkan Cina telah menghadapi kekhawatiran kekurangan protein darah sejak tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghasilkan albumin dari beras, peneliti merekayasa genetika benih untuk menghasilkan HSA tingkat tinggi. Lalu, mereka melakukan sesuatu untuk memurnikan protein yang didapatkan dari benih padi dan mengumpulkan sekitar 2,75 gram protein dari per kilogram beras.

Saat mereka menguji protein beras ini kepada tikus yang menderita penyakit hati, kondisi serupa yang umumnya ditemui pada manusia, para ilmuwan mendapati protein beras be -kerja dengan cara yang sama jika peng obatan menggunakan HSA. “Hasil penelitian kami menunjukan bahwa bioreaktor benih padi menghasilkan HSA yang aman dan bisa membantu memenuhi kebutuhan permintaan dunia akan HSA,” kata penelitian tersebut.

Pada 2007, Cina mengalami kekurangan protein darah yang menyebabkan lonjakan harga dan meningkatnya penipuan obat albumin di pasar China. Kekhawatiran juga meningkat tentang potensi penularan hepatitis dan HIV karena protein darah berasal dari manusia lainnya.

Penanaman sawah rekayasa genetika dalam skala besar yang mampu menghasilkan cukup benih untuk produksi massal protein darah juga menimbulkan keresahan lingkungan serta kurangnya pasokan makanan karena beras merupakan makanan pokok utama dunia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi keamanan protein beras yang diturunkan dari hewan dan manusia sebelum dipertimbangkan untuk di jual di pasar.




http://republika.co.id:8080/koran/42/146961/Membuat_Protein_Darah_dari_Beras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar