Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....

Balai Belajar Masyarakat (BBM) mengajak belajar dan terus belajar.

Senin, 28 November 2011

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA (2)

Oleh : Supratman Zakir, M. Pd., M. Kom



E.        PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT SEDERHANA DAN MODERN

Sangat berbeda dengan masyarakat modern, anak-anak masyarakat sederhana turut serta secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Dari umur muda mereka diharapka mempunyai tanggung jawab sesuai dengan kekuatan dan pengalamannya.

Masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan sedikit keterampilan yang diajarkan membuat mereka tiada keperluan rasanya untuk menciptakan institusi yang terpisah bagi pendidikan sepeti sekolah. Sebagai gantinya anak-anak memperoleh warisan budaya dengan mengamati dan meniru orang dewasa dalam berbagai kegiatan seperti upacara, berburu, pertanian dan panen.

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA

Oleh : Supratman Zakir, M. Pd., M. Kom


A.       PENDAHULUAN

Setiap individu dalam masyarakat merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk mendukung dan melancarkan kegiatan pembangunan dalam masyarakat tersebut. Manusia sebagai individu, sebagaimana kodratnya memiliki sifat baik maupun buruk. Sifat-sifat yang kurang baik inilah perlu dibina dan dirubah sehingga melahirkan sifat-sifat yang baik lalu dibina dan dikembangkan. Proses perubahan dan pembinaan tersebut disebut dengan pendidikan.

Melalui pendidikan, manusia diharapkan menjadi individu yang mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk secara mandiri meningkatkan taraf hiudupnya baik lahir maupun bathin serta meningkatkan peranannya sebagai individu/pribadi, warga masyarakat, warga Negara dan sebagai khalifah-Nya.

Minggu, 20 November 2011

INDAHNYA HIDUP MANDIRI

Oleh : Ali Margosim Chaniago

Adalah hal yang lumrah ketika banyak diantara kita yang merindukan hidup segera mandiri  terutama bagi seorang mahasiswa. Lepas dari ketergantungan biaya dari orang tua memang prestasi terhebat. Mengingat sudah berumur menjelang atau sudah diatas 20 tahun, namun masih saja takut dengan pemutusan Program bea siswa rutin orang tua tiap bulannya. 
Ya Mandiri, itu semua hanya impiam belaka, mimpi kosong di siang bolong. No action, no result.  Yang pengen mandiri itu banyak, tapi yang benar-benar jadi hanya sebagian kecil saja. Ini memang fakta yang sudah tak terbantahkan lagi.
Memang nyaman ke kampus pakai mobil, motor, walau milik orang tua. Memang enak kalau mau makan tinggal ambil duit ke ATM. Memang asyik bila mau jalan-jalan, duitnya tinggal telepon orang tua. Memang nikmat kalau kuliah tinggal nunggu kiriman bokap. Tapi, pernahkah kita berfikir bahwa kenyamanan tersebut telah mendidik kita menjadi pribadi yang pasif, bermental miskin, dan mematikan sejuta potensi kreatifitas kita? Hal ini perlu menjadi renungan. 

Senin, 14 November 2011

Belajar Kehidupan dari Tebing Bebatuan


Buat Anda yang senang bertualang, apalagi sering mendaki gunung yang terjal disertai tebing bebatuan, tentu kondisi alam yang menakjubkan tersebut tidaklah asing. Sadarkah Anda bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu dan pelajaran berharga yang bisa kita petik dari perjalanan pendakian tersebut, tentu saja selain menikmati  keindahan panorama alam yang luar biasa.
Kali ini, saya ingin mengutip sebuah kisah yang mungkin Anda pernah baca dari kisah-kisah motivasi hidup. Namun saya hanya ingin mengajak untuk kembali mengingatkan dan merenungkan apa dan bagaimana langkah perjalanan kehidupan kita selama ini. Berikut kisahnya.
Seorang ayah mengajak anaknya naik ke pegunungan batu yang berat sekali medannya. Setelah sampai di satu dataran tinggi, sang anak begitu takjub melihat pemandangan megah mengelilingi mereka. Sebuah tebing bebatuan yang tersusun tegak mengelilingi mereka.

Belajar Dari Kehidupan Keras Jalan Raya

Oleh : Nur Ali Muchtar

Cukup sudah kita mengutuki jalan raya. Saatnya memandang jalan raya dengan perspektif baru. Memang kemacetan Jakarta telah membuat banyak orang “stress” dan gampang naek pitam. Gak percaya? Silakan gas sepeda motor Anda untuk berjibaku dengan kemacetan. Saya jamin, Anda akan melihat banyak orang “stress” mengendarai sepeda motor ataupun mobil.
Macet, panas, debu, kontainer membuat manusia Jakarta semakin gampang meledak-ledak. Istilahnya, “senggol dikit, bacookk”. Tapi mari kita tidak melulu mengutuki kondisi. Karena biar bagaimanpun, kita tak bisa melakukan banyak hal dengan kondisi yang ada. Ini adalah kondisi di luar (eksternal) diri kita. Maka cara termudah bagi kita untuk merubah keadaan adalah dengan memperbaiki cara kita menyikapi kondisi yang ada. Jadi dimulai dari dalam diri kita sendiri. Kondisi internal diri kita sendiri.
Kebetulan saya sudah naek motor selama enam tahun sejak kelas tiga SMA. Dulu memang saya jarang keliling Jakarta. Tapi saat kuliah, keliling Jakarta sudah menjadi semacam ritual rutin bagi saya. Betapa tidak, saya tinggal di Jakarta Utara dan harus kuliah di Depok. Sedang untuk bisa mencapai Depok, saya harus “mendaki gunung melewati lembah” Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Hanya Jakarta Barat yang jarang saya lalui. Tapi setelah lulus kuliah, saya malah sering keliling Jakarta Barat. Kesimpulannya: hampir semua sudut dari kota Jakarta ini pernah saya lewati. Dan alhamdulillahnya, selama enam tahun malang melintang di dunia permotoran, saya tidak pernah kecelakaan yang penyebabnya karena kelalaian saya sendiri (mudah-mudahan kedepannya juga tidak. amin).

Minggu, 13 November 2011

Keberhasilan Milik Siapapun

Oleh : HENDRA SUGIANTORO

Jalan hidup masing-masing diri kita tak selamanya mulus. Tak ada di antara kita yang sempurna. Setiap diri kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Ujian dan cobaan dalam kehidupan merupakan keniscayaan. Namun, tak banyak dari kita yang memaknai kehidupan secara cerdas. Kita yang selalu saja melihat kekurangan dan akhirnya rendah diri dalam menjalani kehidupan.
Kita juga mudah putus asa dan menyerah dengan pelbagai rintangan. Hambatan-hambatan yang menerpa menjadikan kita merasa tidak yakin akan jalan keberhasilan. Banyak dari kita yang berdalih pada takdir ketika hidup dalam kemiskinan dan keterpurukan, padahal belum mencurahkan usaha optimal. Lebih memilukan ketika kita miskin harapan dan cita-cita, sehingga hidup dibiarkan mengalir apa adanya.
Siapa pun tentu memiliki hak untuk menggapai keberhasilan hidup. Mungkin kita tak pernah membayangkan Thomas Alva Edison(1847-1931) bisa menjadi populer dan dikatakan berjasa sampai saat ini. Meskipun tidak menikmati pembelajaran di bangku sekolah secara tuntas karena dianggap amat bodoh, Edison memiliki mimpi besar. Mimpi dibarengi dengan ketekunan dan kerja keras akhirnya menghantarkan Edison menemukan lampu pijar yang membuat malam benderang. Kegagalan demi kegagalan dialami Edison sebelum penemuannya, namun ia tetap memiliki keteguhan prinsip untuk senantiasa berupaya. Konon ia berhasil menemukan bola lampu pada percobaannya yang ke-2.000!
Kesuksesan tentu tak hanya milik Thomas Alva Edison. Siapa pun diri kita perlu mendekap keberhasilan hidup. Kita harus memiliki harapan dan cita-cita. Setiap diri kita harus bertindak dan bekerja keras membangun kehidupan. Potensi yang kita miliki pada dasarnyaluar biasa. Allah SWT menciptakan kita sebagai manusia dibekali dengan potensi. Memang tak ada manusia yang sama dalam hal kemampuan, namun tidak ada satu manusia pun yang tak memiliki kemampuan. Apapun kemampuan itu perlu dikembangkan dan diaktualisasikan secara positif dalam kehidupan. Bahkan, keterbatasan bukan hambatan dan ganjalan untuk meraih kesuksesan. 

Senin, 07 November 2011

Operasi Katarak Gratis bagi Warga DIY


LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma) Dompet Dhuafa melaksanakan Operasi Katarak Gratis. Pelaksanaan operasi tanggal 3 dan 10 Desember 2011 di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Syarat Peserta :
1.    Usia produktif 15 – 60 tahun
2.    Berdomisili di Propinsi DIY
3.    Tergolong dhuafa
4.    Diutamakan untuk tulang punggung keluarga
Syarat Administratif :
1.    Fotokopi KTP
2.    Fotokopi KK
3.    Fotokopi SKTM
4.    Fotokopi Jamkes (bila ada)
5.    Surat keterangan diagnosa dari Puskesmas
6.    Mengisi Formulir Pendaftaran
Peserta terbatas hanya 25 orang.
Pendaftaran dilakukan di Gerai Sehat LKC pada hari Senin sampai Jumat, jam 08.00 – 16.00 wib. Pendaftaran ditutup tanggal 18 November 2011. Informasi lebih lanjut hubungi Gerai Sehat LKC, Jl. Palagan Tentara Pelajar no. 84, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman DIY, telp 0274-7004489. 

Lelaki yang Ditolak Bekerja di Microsoft


Seorang laki-laki pengangguran melamar posisi sebagai 'office boy' di Microsoft. Manajer HR mewawancarainya, kemudian melihatnya untuk membersihkan lantai sebagai ujian.

"Anda diterima bekerja. Berikan alamat e-mail Anda dan saya akan mengirimkan aplikasi untuk diisi, juga tanggal ketika Anda dapat mulai bekerja," kata Manajer HR.

Pria itu menjawab, "Tapi saya tidak punya komputer, bahkan email."

"Maafkan aku, jika Anda tidak memiliki email, itu berarti Anda tidak ada. Dan siapa yang tidak ada, tidak dapat memiliki pekerjaan," tambah Manajer HR.

Orang itu tanpa harapan sama sekali. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, dengan hanya memiliki uang US$ 10 di saku, Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke supermarket dan membeli 10 kg peti tomat. 

Jumat, 04 November 2011

Membuat Protein Darah dari Beras

Oleh Ditto Pappilanda

Protein yang terdapat dalam darah ternyata sudah bisa dibuat tiruannya. Bahan bakunya adalah eks trak beras. Hal ini diakui Universitas Wuhan di Cina dan rekannya, Dewan Riset Nasional Kanada dan Pusat Geonomics Fungsional di Universitas Albany, New York, Amerika Serikat. 

Albumin adalah sejenis protein yang ditemukan dalam darah manusia. Zat ini dapat digunakan untuk mengobati luka bakar, traumatic shock, dan penyakit hati. Ketika diekstrak dari biji beras, “Protein secara fisik dan kimia setara dengan serum albumin manusia atau HSA,” tulis penelitian di Amerika Serikat yang diterbitkan oleh Prosiding National academy of Sciences yang dimuat AFP.

Albumin berada di dalam darah dan berfungsi mengatur keseimbangan air dalam sel, memberikan gizi pada sel, dan mengeluarkan produk buangan. Selain itu, albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan cairan dalam tubuh. Tubuh kita terdiri atas 60 persen albumin.

Karena dibuat oleh hati, maka kekurangan serum albumin dapat menyebabkan dari penyakit hati kronis, ginjal, saluran cerna kronis, dan infeksi tertentu. Temuan ini akan membuat terobosan dalam produksi HSA yang biasanya ditemukan dari donor darah manusia.