Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....

Balai Belajar Masyarakat (BBM) mengajak belajar dan terus belajar.

Senin, 29 Agustus 2011

Selamat Hari Raya Iedul Fithri 1432 H

Segenap Manajemen dan Relawan Balai Belajar Masyarakat mengucapkan Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1432 H, mohon maaf lahir dan batin.

Sabtu, 27 Agustus 2011

Tidak Pernah Terlambat untuk Menjadi Sarjana

Oleh : Cahyadi Takariawan


Tidak pernah terlambat untuk menuntut ilmu dan menjadi sarjana. Ungkapan ini rupanya benar-benar diterapkan oleh seorang nenek berusia 94 tahun, Hazel Soares. Warga kota San Leandro, California, Amerika Serikat (AS) ini adalah satu dari sekitar 500 lulusan Mills College yang berhasil meraih gelar sarjana. Upacara kelulusan berlangsung pada Sabtu, 15 Mei 2010, dengan diselingi pidato dari ketua DPR AS, Nancy Pelosi. 
“Perlu waktu lama (untuk lulus) karena saya sangat sibuk,” kata Soares. “Akhirnya saya berhasil mencapainya dan membuat saya merasa sangat puas,” lanjut sarjana sejarah seni ini. Soares, ibu enam anak dan nenek dari 40 cucu dan cicit, berhasil menyelesaikan studi di perguruan tinggi. 
Soares lahir di Richmond, California pada tahun 1915, ia mengatakan ingin kuliah setelah lulus dari sekolah menengah atas Roosevelt di Oakland pada 1932, saat sedang terjadi Depresi Besar. “Kecuali kita dapat bantuan dana, sangat mustahil bisa kuliah,” kata Soares. “Tapi keinginan saya untuk kuliah tidak pernah lenyap,” lanjutnya.

Jumat, 26 Agustus 2011

Beberapa Kekeliruan Orangtua Dalam Mendidik Anak

Oleh :Ahkamy, http://tanbihun.com

Seorang anak ibarat kain putih kosong dan orangtua adalah pembatiknya. Kain itu akan berubah menjadi kain yang berharga jika pembatiknya (ortu) mau membatik dengan goresan yang indah nan mempesona, sebaliknya kain itu akan kurang bernilai jika pembatiknya menodai dengan goresan-goresan tak bermotif alias semrawut.

Mendidik anak merupakan pekerjaan terpenting untuk membentuk karakter anak dan tanggung jawab orang tua. Dalam mendidik anak diperlukan beberapa langkah/cara tepat yang dapat mendukung terbentuknya karakter baik bagi anak. Namun, kondisi yang terjadi di masyarakat kadang malah justru sebaliknya, kebanyakan mereka cenderung menggunakan cara-cara ”sadis”/ semaunya sendiri, yang bisa merampas kebebasan bereksplorasi dan membunuh karakter anak.

Beberapa kekeliruan tersebut di antaranya adalah:

Mengasah Motivasi Belajar Pada Anak

Oleh : Sarah Handayani

Anak dengan tingkat kecerdasan tinggi belum tentu memiliki prestasi belajar yang baik. Namun, bila anak memiliki motivasi yang tinggi, maka prestasi belajarnya biasanya baik. Pada dasarnya setiap anak suka belajar. Mereka mau melakukan yang terbaik dalam rangka menumbuhkan kepercayaan diri dan pembentukan konsep diri yang positif. Menjaga agar anak tetap memiliki motivasi belajar adalah hal yang mendasar. Sebab motivasi adalah bahan bakar bagi prestasi belajar anak.
Masih ingatkah Anda pada balita Anda yang suka sekali bertanya 'Kenapa?' 'Ini apa?' 'Untuk apa?' 'Punya siapa?'. Pertanyaan itu seringkali meluncur tak berhenti dari mulut kecilnya. Mereka juga menyukai guru, teman, orangtua, dan anggota keluarga yang bangga terhadap diri mereka. Namun, kadang masalah muncul saat anak sudah memasuki jenjang pendidikan formalnya di Sekolah Dasar (SD). Mulai dari masalah sulit diajak belajar, enggan atau seperti terpaksa dalam mengerjakan tugas sekolah sampai mogok masuk sekolah.
Kondisi ini tentu saja membuat catatan prestasi belajar anak buruk atau kurang baik. Mengapa beberapa anak kehilangan motivasi belajar saat menempuh jenjang pendidikan formal? Apa yang harus dilakukan orangtua?

Kamis, 25 Agustus 2011

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini


Tanggungjawab, kreativitas dan mampu mengambil keputusan adalah sifat yang akan muncul pada anak jika jiwa wirausaha ditumbuhkan sejak dini. Sifat tersebut merupakan modal bagi keberhasilan hidup anak saat ia dewasa.
Ramalan beberapa ahli tentang gambaran masa depan dunia yang menuntut munculnya jiwa wirausaha pada tiap individu tak dapat disangkal lagi. Persaingan global antar bangsa yang tak mengenal batas antar negara menuntut setiap orang untuk kreatif memunculkan ide-ide baru. Maka mempersiapkan anak agar mempunyai jiwa wirausaha, agaknya jadi satu hal yang penting dilakukan oleh orangtua dan lingkungannya.

Rabu, 24 Agustus 2011

Empat Penyebab Anak Malas Belajar

Sarah Handayani / ummi online

Berbagai upaya sudah dilakukan agar anak semangat belajar. Tapi, hasilnya justru sebaliknya. Seringkali penyebabnya muncul dari orangtua.
Memahami anak sebagai individu yang sedang menjalani tahapan-tahapan dalam masa pertumbuhannya, diperlukan kesabaran ekstra. Demikian pula ketika mendapati anak yang telah memasuki usia sekolah begitu malas belajar. Mengandalkan guru untuk menyelesaikan masalah? Tentu tak bisa begitu.
Apalagi bila kita menyadari bahwa anak sesungguhnya memulai pendidikannya dari rumah. Sehingga, peran orangtua untuk membantu secara langsung kesulitan yang dialami anak merupakan hal yang sangat penting. Mencari penyebabnya adalah langkah awal untuk menerapkan solusi yang tepat.
Robert D. Carpenter MD adalah seorang peneliti yang pernah mengadakan pengamatan terhadap perkembangan belajar murid sekolah dasar di California, Amerika Serikat. Dalam pengamatannya ditemukan adanya penyebab mengapa anak-anak kerap mengalami masalah dalam belajar yang cenderung membuat mereka jadi malas. Berikut ini empat penyebab yang kerap terjadi dan menyebabkan anak malas belajar.

Abu Raihan Al-Birruni Tak Pernah Berhenti Belajar


Kehidupan Abu Raihan al-Birruni dikenal juga dengan panggilan al-Khawarizmi (lahir 362H – wafat 440H) banyak diceritakan dalam kitab Mu’jamul Udab (17/181-182) karya Yaqut al-Hamawi. Al Biruni dikaruniai oleh Allah Ta’ala umur yang panjang (78 tahun), dan beliau sangat antusias dalam mencari ilmu serta mengarang buku.
Beliau telah membuka pintu kebekuan ilmu pengetahuan dan menguasai segala hal yang dianggap rumit oleh kebanyakan orang. Tangannya hampir-hampir tak pernah berpisah dari pena, dan bola matanya hampir-hampir tidak pernah melihat kecuali ilmu. Hatinya hanya dipenuhi dengan aktivitas berpikir, kecuali pada saat-saat yang mendesak, beliau meninggalkannya sejenak untuk sekedar menyambung kehidupan; untuk makan atau sejenak istirahat.
Kehidupan beliau dalam sepanjang tahunnya hanya diwarnai dengan memecahkan segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan membuka segala pintu ilmu yang tertutup. Bahkan pada detik-detik terakhir ketika ajal hendak menjemputnya, beliau masih ingin membahas permasalahan ilmu yang belum tuntas jawabannya.
Saat menjelang kematian beliau, sahabatnya yang bernama Abu Hasan al-Walwajiyi hadir menjenguk. Beliau telah mendengar pendapat Abu Hasan tentang bagian warisan nenek yang ternyata kurang tepat. Pada saat itu Abu Hasan merasa kaget dan bertanya, “Apakah dalam situasi genting semacam ini engkau masih membahas tentang pendapat saya sementara engkau hendak meninggalkan dunia ini?”. Kemudian beliau menjawab, “Apakah pantas saya meninggalkan dunia ini sementara saya tahu tentang suatu masalah dan saya tidak membenarkannya?”


BELAJAR TIADA HENTI

Dr. H. Arief Rachman



          Suatu proses yang harus dan dituntut tetap ada dalam diri setiap manusia adalah belajar. Dengan belajar, manusia akan menjadi lebih baik, tidak terjebak dalam kesalahan/kegagalan yang sama, cerdas, bijaksana, adil, taat kepada Allah SWT, juga mendapat sejuta kebaikan lain.

          Sebagai suatu proses tanpa henti, belajar seharusnya dilakukan setiap waktu, di setiap tempat dan kesempatan. Sedangkan formallitasnya dilakukan di sekolah, sebagai rangkaian kegiatan belajar yang dilembagakan dalam rangka membentuk konsep manusia seutuhnya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Jam Belajar Masyarakat (JBM), Nasibmu Kini


Pemberlakuan Jam Belajar Masyarakat (JBM) sesungguhnya merupakan salah satu indikator bagi Yogyakarta sebagai kota pelajar. Namun sayang, indikator yang sangat penting ini mulai memudar seiring dengan perkembangan yang terjadi pada masyarakat DI Yogyakarta. Di banyak tempat di Yogyakarta, pernyataan tertulis penentuan jam belajar bagi masyarakat tinggal tulisan saja. Saat ini, susah didapati sekelompok warga yang masih konsisten menerapkan aturan JBM. Fenomena ini membuat prihatin banyak kalangan, terutama tokoh Yogyakarta yang banyak bergelut membudayakan JBM pada masa-masa awal beberapa puluh tahun yang lalu.
Prof. Edy Suandi Hamid adalah salah satu tokoh pendidikan yang sangat antusias menggagas kembali penerapan program JBM bagi masyarakat Yogyakarta. Prof. Edy mengaku sempat merasakan suasana damai di tengah penerapan program JBM ketika masa-masa awalnya datang ke Yogyakarta. Dengan alasan ini pula semenjak tahun 1990-an, ia sudah aktif mengamati dan memberikan gagasan pengembangan program ini melalui tulisan-tulisan yang terpublikasikan dalam beberapa media cetak.

Bagaimana Menerapkan Jam Belajar Masyarakat ?


Mari kita belajar ke Kota Depok. Ketua Pansus Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Kota Depok,  Sri Rahayu Purwatiningsih mengatakan, mulai tahun 2011 para orangtua diimbau ikut memantau cara belajar siswa.  Salah satunya dengan menonaktifkan alat komunikasi dan hiburan yang dapat mengganggu jam belajar anak.  Hal itu tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang akan disahkan menjadi Perda pada tahun 2011 ini.


Orang tua harus mematikan alat komunikasi dan lainnya setiap hari selama belajar yaitu pukul 18.00-20.00 WIB, kata Sri Rahayu. Dia menuturkan, sebagai orangtua sebaiknya turut memantau jam belajar malam anak.  Orang tua diminta pula untuk tidak menyalakan televisi, radio dan alat hiburan semacamnya. Pasalnya, sambung dia, akan mengganggu konsentrasi anak dalam belajar. Ini demi meningkatkan kualitas pendidikan anak. Selain itu untuk membudayakan pula kepada orang tua dan siswa bahwa belajar itu bukan harus dipaksa namun timbul dari kesadaran sendiri, ujar istri Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring ini.

Tips Belajar Efektif


Rekan-rekan pelajar dan mahasiswa, kadang Anda menemukan kesulitan dalam belajar. Berikut kami posting beberapa saran praktis agar belajar bisa efektif (sumber: Study Tips from Students, www.adprima.com).

Ada baiknya Anda membuat persiapan yang baik buat satu semester ke depan. Tak ubahnya para peserta diri yang dituntut mempersiapkan segala keperluan, seperti buku pelajaran, buku tulis atau baju seragam. Selain itu, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, Pertama, tentukan target Anda di semester ini apa. Kemudian buat jadwal harian yang isinya langkah-langkah menuju target tersebut.

TIDAK PERNAH TERLAMBAT UNTUK SUKSES

Oleh : Cahyadi Takariawan


Banyak orang telah sukses di usia muda, namun tidak jarang pula kita jumpai orang yang mencapai sukses di usia tua. Sensei Keiko Fukuda adalah salah satu contohnya. Nenek berusia 98 tahun ini menjadi perempuan pertama yang mendapat gelar sabuk hitam Judo level 10, yang merupakan tingkatan tertinggi di olahraga beladiri itu. Perempuan yang masih mengajar judo di Noe Valley, San Fransisco, Amerika Serikat ini resmi bergelar sabuk hitam tingkat 10, pada bulan Agustus 2011. Ini menjadi bukti, sukses bisa diraih walau usia menjelang seratus, dimana rata-rata orang sudah merasa tidak mampu melakukan apa-apa di usia itu.
Olah raga judo jelas memerlukan kekuatan fisik yang memadai. Namun hal itu tidak menghalangi Fukuda untuk meraih prestasi tertinggi. Selain Fukuda, hanya ada 16 orang di dunia yang mencapai gelar tertinggi di judo itu. Dari enam belas orang itu, tinggal empat orang yang masih hidup, yaitu Fukuda dan tiga lainnya adalah laki-laki yang tinggal di Jepang. Fukuda merasa terharu dengan pencapaian ini. Air mata membasahi pipinya. “Judo adalah hidupku, ini adalah takdir, tapi aku tak pernah menyangka jalannya akan sepanjang ini,” kata Fukuda.

PENGUMUMAN HASIL LOMBA BBM

BALAI BELAJAR MASYARAKAT (BBM)
Mertosanan Kulon, Potorono, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

SURAT KEPUTUSAN DEWAN JURI
TENTANG : HASIL LOMBA MEWARNAI  DAN MELUKIS
“RAMADHAN 1432 H CERIA”


            Dewan Juri Lomba Mewarnai dan Melukis yang diselenggarakan oleh “Balai Belajar Masyarakat” (BBM), setelah,

MENIMBANG :
1.      Bahwa Lomba Mewarnai dan Melukis yang diselenggarakan oleh “Balai Belajar Masyarakat” (BBM) dengan tema “Ramadhan 1432 H Ceria” telah berlangsung dengan lancar sesuai rencana
2.      Bahwa Dewan Juri telah menyelesaikan proses penilaian hasil Lomba Mewarnai dan Melukis

Lomba Melukis dan Mewarnai BBM

Alhamdulillah, Lomba Mewarnai dan Melukis yang diselenggarakan oleh Balai Belajar Masyarakat (BBM) Mertosanan Kulon, Potorono, Banguntapan, Bantul telah terlaksana pada hari Ahad 21 Agustus 2011 jam 08.00 hingga jam 11.00. Lomba dengan tema "Ramadhan 1432 Ceria" tersebut diikuti oleh 72 peserta, dimana untuk Lomba Mewarnai diikuti oleh 56 peserta, terbagi atas dua kategori. Sedangkan Lomba Melukis diikuti oleh 16 peserta, juga terbagi atas dua kategori.
Lomba berjalan dengan tertib, dan ceria. Pada saat berlangsungnya lomba disediakan fasilitas potong rambut gratis bagi peserta yang menghendaki. Tampak belasan anak memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mencukur rambut mereka, usai mengikuti lomba. Potong rambut dilayani oleh pak Bakri, warga Mertosanan Kulon.

Selamat datang di Balai Belajar Masyarakat....

Balai Belajar Masyarakat (BBM) adalah sebuah wahana pembelajaran bagi masyarakat tentang berbagai hal yang bermanfaat untuk kebaikan. BBM hadir dengan sederhana dan apa adanya, memanfaatkan potensi yang telah tersedia di lingkungan sekitar.
BBM mengajak semua kalangan masyarakat untuk selalu belajar. Jangan pernah berhenti untuk belajar. Menjadi manusia pembelajar dan masyarakat pembelajar.
BBM bertempat di kampung Mertosanan Kulon, desa Potorono, kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indonesia. Alamat email kami : balaibelajarmasyarakat@yahoo.com.sg.